bulan?
apakah kamu bulan?
mungkin benar, kamu bulanku.
karena kau tidak hadir dilangitku setiap waktu.
tidak hadir dikala mentari yang menyapa langit.
tapi seperti bulan yang penuh
bulan yang indah
bulan yang cahayanya menghangatkan jiwa
kenampakkan mu untuk menghiasi langitku selalu ku tunggu.
ya...aku menunggumu bulan.
untuk sekedar tahu bahwa kau masih ada dilangitku untuk mengawasiku.
untuk sekedar melihatmu masih kuat berdiri kokoh diterpa angin malam
untuk sekedar mengingatkan bahwa aku tidak sendirian dikala kegelapan malam menjadi pemenang
bulan, kau ambigu bagiku
bisakah aku meraihmu? mendekapmu?
menjadikan kau milikku seorang
menjadikan aku satu satunya tujuan dari seluruh cahayamu
apakah kau semu?
kau hanya bulan, tetapi aku mau memilikimu
apakah ini keegoisan?
tidakkah kau merasa ingin terus bersamaku?
mengapa kau tidak bisa selalu hadir untukku?
bulan...
kini kau menjelma menjadi sesosok makhluk adam
dan aku masih tetap ingin mendapatkanmu
memelukmu, menggenggam tanganmu
menyenderka kepalaku dibahumu
apa ini hanya sekedar obsesi? aku sangat terobsesi denganmu?
ataukah aku sedang menjadi orang yang sangat ambisius?
aku tidak perduli bulan.
karena pada kenyataannya hatiku terus bergerak mengikutimu
mencarimu dalam kegelisahan dikala kau tiba tiba menghilang
merindukanmu dalam arti yang sangat mendalam ketika sosokmu tak bisa kudapati
sampai kapan harus begini?
raih lah uluran tanganku bulan
bawalah aku terbang kesisimu
ke langit yang akan menjadi milik kita berdua
bulan, sesungguhnya waktu masih cemburu untuk melihat hal itu terwujud.
biggest fans of you
jingga